Hanura Bangkit dari Tanah Manggarai, Politik Nurani Menyala di Timur Nusantara
November 03, 2025
MANGGARAI, Foxnesia.com - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) kembali menggelorakan semangat perjuangan politik di Nusa Tenggara Timur melalui Musyawarah Cabang (Muscab) IV yang berlangsung megah di Aula MCC Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (03/11/25).
Acara yang dihadiri ratusan kader dan simpatisan ini menjadi ajang konsolidasi besar bagi tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari wilayah barat Flores Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur dalam memperkuat barisan menuju Pemilu 2029.
Muscab IV kali ini tidak hanya menjadi forum pemilihan kepengurusan, tetapi juga menjadi titik balik kebangkitan Hanura di NTT, setelah melewati fase evaluasi dan penataan struktur pasca-Pemilu 2024.
Dengan semangat “Bangkit Bersama Hati Nurani,” seluruh kader menegaskan komitmen baru untuk membangun partai dari basis akar rumput.
Dalam forum yang sarat energi politik itu, Rikardus Runggat kembali dipercaya menahkodai DPC Hanura Manggarai Timur, Pius Darung didaulat memimpin Hanura Manggarai Barat, sementara Luisa Redempta Yosheline Lana tetap dipercaya sebagai Ketua DPC Hanura Manggarai.
Ketiganya mendapat dukungan penuh dari para peserta musyawarah yang menilai mereka sebagai sosok berpengalaman dan memiliki dedikasi tinggi terhadap penguatan partai di daerah.
Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Drs. Refafi Gah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kekompakan para kader di wilayah Tiga Manggarai.
Ia menegaskan bahwa Hanura kini memasuki fase akselerasi dan konsolidasi besar-besaran untuk memastikan kesiapan struktur partai menghadapi kontestasi politik lima tahun mendatang.
“Hanura tidak boleh berjalan di tempat. Kita sedang menata ulang kekuatan, memperkuat basis, dan menyiapkan generasi penerus partai agar Hanura kembali bersuara di Senayan pada 2029,” tegas Refafi Gah.
Refafi juga menegaskan bahwa partai tetap membuka ruang bagi kader muda dan tokoh-tokoh potensial daerah untuk bergabung.
Melalui mekanisme pemilihan langsung, DPC diberikan waktu 14 hari untuk menyusun kepengurusan dan merumuskan langkah strategis di tingkat kabupaten.
“Kita membuka ruang sebesar-besarnya bagi anak muda untuk ikut berjuang bersama Hanura. Inilah partai yang memberi kesempatan, bukan sekadar janji,” ujarnya.
Lebih jauh, Refafi menegaskan bahwa Partai Hanura siap menjadi mitra strategis pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Menurutnya, dukungan partai terhadap program pembangunan adalah wujud tanggung jawab moral dan politik untuk mendorong kesejahteraan rakyat.
“Hanura berdiri bukan hanya untuk berebut kekuasaan, tetapi untuk membangun Indonesia dari hati nurani yang tulus. Kami siap mendukung setiap program pemerintah yang berpihak kepada rakyat, terutama masyarakat Tiga Manggarai,” ungkapnya.
Suasana Aula MCC sejak pagi sampai siang hari dan itu terasa hangat dan penuh semangat. Yel-yel “Hanura Bangkit!” menggema setiap kali nama partai disebut.
Para kader dari berbagai kecamatan tampak mengenakan atribut oranye khas Hanura, menandai kebanggaan atas eksistensi partai yang kini kembali menata langkah.
Muscab IV ini juga menjadi wadah evaluasi terhadap perjalanan politik Hanura di NTT dalam beberapa tahun terakhir.
Para kader menilai, regenerasi, disiplin organisasi, dan penguatan struktur menjadi kunci utama kebangkitan partai di masa mendatang.
“Kita akan terus bekerja dari desa ke desa, dari dusun ke dusun, untuk memastikan Hanura hadir di tengah masyarakat. Partai ini lahir dari nurani, dan akan kembali besar dengan nurani,” kata Luisa Redempta Yosheline Lana, Ketua DPC Hanura Manggarai.
Dengan semangat baru yang berpadu antara generasi senior dan kader muda, Hanura menegaskan langkahnya untuk kembali menjadi kekuatan politik alternatif di Nusa Tenggara Timur.
Muscab IV di Ruteng menjadi simbol kebangkitan, bukan hanya bagi partai, tetapi juga bagi harapan masyarakat akan politik yang bersih, beretika, dan berpihak pada rakyat.
“Muscab ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang Hanura menuju Senayan. Kita akan bekerja dengan hati nurani, untuk Indonesia yang lebih adil dan makmur,” tutup Refafi Gah.
Laporan : Nobertus Patut
Editor : Haeril