DEB Unhas Latih Warga Bontomanai Produksi Ekobriket dari Limbah Jagung
Oktober 04, 2025
TAKALAR, Foxnesia.com - Dalam upaya mendorong pemanfaatan energi terbarukan berbasis potensi lokal, Tim Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Hasanuddin menggelar Pelatihan Manajemen Usaha Ekobriket di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sabtu (4/10/25).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang didukung oleh Pertamina Foundation, dan ditujukan untuk memperkuat kemandirian energi sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Pelatihan ini melibatkan Kelompok Usaha Ekobriket Desa Bontomanai, yang telah terbentuk sebelumnya sebagai pengelola produksi dan distribusi briket berbasis limbah tongkol jagung.
Materi pertama disampaikan oleh tim DEB Unhas, yang memperkenalkan proses pengolahan limbah tongkol jagung menjadi briket.
Peserta pelatihan diajarkan mulai dari teknik pengeringan, penghancuran, pencampuran bahan perekat, hingga proses pencetakan dan pengeringan akhir.
Selanjutnya, materi kedua dibawakan oleh A. Arya Setiawan Junior, yang memaparkan strategi packaging dan pemasaran produk UMKM.
Ia menekankan pentingnya desain kemasan yang menarik, narasi produk yang kuat, dan penggunaan platform digital dalam memperluas jangkauan pasar.
Pelatihan ditutup dengan materi ketiga oleh Rizki Fauzy, yang membimbing peserta dalam hal manajemen keuangan usaha kecil.
Peserta diajak memahami cara sederhana mengelola arus kas, mencatat modal dan keuntungan, serta menyusun perencanaan usaha yang berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga. Salah satu peserta, Burhan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka peluang baru bagi petani dan pemuda desa.
“Sekarang kami tidak bingung lagi dengan limbah tongkol jagung. Dulu dibakar, sekarang bisa diolah jadi briket yang bisa dijual. Terima kasih untuk ilmunya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bontomanai, Aris, turut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini.
“Program dari tim DEB Unhas ini sangat bermanfaat, karena langsung menjawab kebutuhan masyarakat. Kami di desa siap mendukung pengembangan usaha ekobriket ini sebagai potensi ekonomi baru,” ungkap Aris saat menutup kegiatan.
Sebagai bagian dari keberlanjutan program, tim DEB juga membagikan modul pelatihan dan panduan produksi kepada kelompok usaha, agar kegiatan ini dapat terus berjalan secara mandiri dan berkelanjutan di tingkat desa.
Haeril