FOXLINE NEWS
Mode Gelap
Artikel teks besar

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UINAM Soroti Peran Publik Relation Pengelolaan Kawasan Wisata Alam Bantimurung


MAROS, Foxnesia.com - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Semester 5 melakukan survey terkait Peran Public Relation dalam pengelolaan Kawasan Wisata Alam Bantimurung Bulusaraung, salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Maros.

Dalam hasil survei yang dihimpun, terungkap bahwa pengelolaan Bantimurung berada di bawah dua lembaga utama, yaitu Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Maros serta Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul). 

Kedua lembaga ini berkolaborasi dalam menjaga citra wisata, meliputi strategi komunikasi publik, penanganan isu, hingga peningkatan pelayanan.

Public Relation Taman Nasional berperan aktif dalam menyebarkan informasi resmi, tidak hanya mengenai Bantimurung, tetapi juga seluruh kawasan wisata di bawah TN Babul. 

Menariknya, wisata alam Bantimurung tidak memiliki akun media sosial khusus, sehingga publikasi resmi terintegrasi melalui kanal Taman Nasional dan dispapora.

Salah satu kasus yang sempat menjadi sorotan adalah keluhan wisatawan asing terkait tarif masuk yang dinilai terlalu tinggi, yakni Rp255.000 perorang. 

Meski viral di media sosial dan menimbulkan kritik, kunjungan wisatawan mancanegara justru meningkat setelah peristiwa tersebut. 

“Kasus itu menjadi evaluasi untuk memperkuat komunikasi publik dan menjaga transparansi,” ungkap pihak Kepala Resort Kawasan Wisata Alam Bantimurung Bulusaraung, Selasa (30/09/25).

Selain isu tarif, pandemi Covid-19 juga sempat melumpuhkan perputaran ekonomi Wisata Bantimurung hingga tidak ada pendapatan sama sekali selama tiga bulan. 

Meski begitu, pengelola mampu bangkit dengan menerapkan sistem pembatasan kunjungan secara bertahap hingga akhirnya kembali normal.

Dalam menjaga citra positif, tim Publik Relation Bantimurung mengedepankan strategi komunikasi yang responsif, terbuka, dan solutif. 

Masyarakat lokal pun turut dilibatkan, dengan tercatat sekitar 138 pelaku usaha kecil ikut ambil bagian, mulai dari penjual makanan, penyedia tikar, hingga fotografer wisata.

Melalui kerja sama dengan media massa, publikasi siaran pers, serta pemanfaatan media sosial, Publik Relation berharap Bantimurung semakin berdatangan pengunjung yang datang, tidak hanya sebagai ikon wisata Sulawesi Selatan, tetapi juga sebagai Destinasi Internasional yang memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Haeril
Tutup Iklan
Hubungi Kami untuk Beriklan