Kepala Desa Rado Bantah Isu Mahasiswa Tinggal di Kandang Ayam
September 18, 2025
MANGGARAI, Foxnesia.com - Kepala Desa Rado, Bernadus Ncuang, membantah isu yang viral di media sosial terkait mahasiswa peserta KKN yang disebut ditempatkan di kandang ayam.
Ia menegaskan, informasi tersebut keliru dan menyesatkan.
“Mahasiswa tidak pernah tinggal di kandang ayam. Mereka ditempatkan di rumah pegawai yang memiliki ruang tidur dan dapur. Hanya saja karena rumah itu sudah lama ditinggalkan pegawai PDAM, mahasiswa sementara tinggal di bagian belakang yang bersebelahan dengan kandang ternak,” kata Bernadus, Kamis (18/9/2025).
Desa Rado terbuka untuk Mahasiswa,
Bernadus menambahkan, Desa Rado sudah lebih dari satu dekade terbuka menerima mahasiswa untuk kegiatan KKN, PKL, magang, maupun penelitian.
Sejumlah perguruan tinggi pernah mengirimkan mahasiswa ke desa tersebut, di antaranya UNDANA Kupang, Politani Negeri Kupang, Unika St. Paulus Ruteng, serta beberapa universitas dari Bali dan Makassar.
Selama ini, penerimaan mahasiswa selalu berjalan baik tanpa menimbulkan masalah.
Pada periode KKN tahun ini, mahasiswa awalnya ditempatkan di rumah/kantor PDAM yang memiliki fasilitas kamar mandi dalam dan listrik.
Namun setelah sekitar satu minggu, muncul sejumlah keluhan dari pegawai kantor.
“Masalahnya sederhana: ada yang karaoke sampai larut malam, pakaian dijemur di pagar kantor, keran air dibiarkan mengalir semalaman, hingga memasak air di atas meja kantor. Itu yang membuat kami melakukan evaluasi,” jelasnya.
Hasil rapat evaluasi antara pemerintah desa dan mahasiswa memutuskan pemindahan tempat tinggal ke rumah pegawai.
Rumah tersebut dilengkapi dapur dan ruang tidur, meski di bagian belakang terdapat kandang ternak.
Bernadus menduga isu bermula dari salah tafsir akibat kondisi cuaca buruk. Hujan deras disertai angin kencang sempat merusak bagian rumah, lalu muncul narasi keliru bahwa mahasiswa tinggal di kandang ayam.
“Itu fitnah. Faktanya, mahasiswa justru lebih nyaman di rumah tersebut karena bisa masak dengan kayu bakar, memanggang ikan, dan menjemur pakaian lebih leluasa,” tegasnya.
Kepala Desa Rado berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
“Sejak awal, niat kami hanya menerima mahasiswa dengan baik. Mari bijak menyikapi informasi. Biarkan Tuhan yang bekerja,” pungkasnya.
Laporan : Nobertus Patut
Editor : Haeril