FOXLINE NEWS
Mode Gelap
Artikel teks besar

Mahasiswa KKNT UNHAS Sulap Limbah Organik Menjadi Pembersih Rumah Tangga

Tampak Mahasiswa KKN-T UNHAS yang mempraktekkan langsung pembuatan ecoenzim di Posyandu Sabar Carima



BONE, Foxnesia.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 114 melaksanakan sosialisasi dan demonstrasi program kerja Ecoenzim: Fermentasi Limbah Organik Sebagai Pembersih Rumah Tangga. 

Sosialisasi ini dilakukan di Kantor Desa Carima, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

Econzim merupakan salah satu inovasi sederhana yang menggunakan limbah organik, terutama kulit buah dari sampah dapur. 

Ecoenzim adalah cairan serbaguna yang dihasilkan melalui proses fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayuran, gula (gula putih ataupun gula aren), dan air dalam kondisi non-oksigen yang akan difermentasikan kurang lebih 1 bulan (semakin lama semakin baik). 

Proses ini menghasilkan larutan yang kaya enzim, asam organik dan mikroorganisme penuh manfaat. 

Ecoenzim terkenal sebagai produk yang ramah lingkungan sebab dapat menggantikan bahan kimia sintesis didalam berbagai keperluan rumah tangga seperti pembersih lantai, penghilang bau, hingga sebagai pupuk cair organik. 

Selain itu, pemanfataan limbah dapur sebagai bahan baku utama menjadikan ecoenzim sebagai solusi praktis dalam mengurangi volume sampah organik rumah tangga, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Salah satu Mahasiswa KKN UNHAS, Kesya menyampaikan bahwa selama di Desa Carima, selama menjalani observasi di sekeliling desa Carima dan juga di Pasar Palattae, terdapat beberapa sampah organik yang banyak ditemukan, terutama limbah semangka. 

Banyaknya Jeruk Bali yang ada di desa Carima juga membuat mahasiswa tersebut memiliki pemikiran untuk mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

“Ecoenzim ini sebenarnya tidak harus menggunakan kulit buah saja, tetapi bisa juga menggunakan kulit sayur-sayuran, tetapi sebaiknya seimbang. Jika menggunakan kulit buah, buat campuran dengan kulit buah yang manis seperti yang saya buat, menggunakan kulit semangka dan kulit jeruk. Semangka memiliki banyak air sehingga cepat terfermentasi, sedangkan kulit jeruk juga membantu proses fermentasi," ujar Mahasiswa Ilmu Kelautan yang mendongkrak menjadi Mahasiswa Pertanian. 

Setelah melakukan demonstrasi dan sesi diskusi, terdapat salah satu peserta yang membawa sampel produk ecoenzim tersebut.

Pemberian sampel produk ecoenzim kepada warga desa Carima di Posyandu Sabar Carima


Lebih lanjut, mahasiswa tersebut berharap semoga program kerja ecoenzim tersebut terus berlanjut. 

"Semoga dengan berlanjutnya program ecoenzim, diharapkan dapat mengurangi volume limbah-limbah organik rumah tangga," tutupnya.

Haeril
Tutup Iklan
Hubungi Kami untuk Beriklan