FOXLINE NEWS
Mode Gelap
Artikel teks besar

Peduli, Tiga Warga Kurang Mampu Asal Manggarai Timur Dapat Bantuan Kesehatan


MANGGARAI TIMUR, Foxnesia.com – Kepedulian terhadap sesama kembali terlihat dari langkah kemanusiaan yang menyentuh hati. 

Tiga warga kurang mampu dari Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, saat ini tengah menghadapi berbagai persoalan kesehatan serius. 

Beruntung, harapan untuk kesembuhan mulai terbuka berkat bantuan dari salah satu yayasan sosial yang berasal dari Maumere.

Ketiga pasien tersebut adalah Maria Klaransia Owa (4), Regina Mur (53), dan Fahri Jumadin. Ketiganya berasal dari latar belakang keluarga sederhana dan kini tengah berjuang melawan penyakit yang berbeda-beda.

Maria Klaransia Owa, bocah berusia empat tahun asal Kota Ndora, Kecamatan Borong, diketahui menderita tumor di mata bagian kanan. Kondisinya cukup memprihatinkan, mengingat usianya yang masih sangat muda. 

Orangtuanya saat ini tengah mengurus kepesertaan BPJS untuk memudahkan proses pengobatan. Dalam waktu dekat, Maria direncanakan akan dirujuk ke Bali guna menjalani operasi pengangkatan tumor.

Sementara itu, Regina Mur (53) asal Desa Mano, juga dari wilayah Manggarai Timur, mengidap penyakit gondok. Kondisinya yang semakin memburuk membuat pihak keluarga dan masyarakat setempat berharap ada jalan keluar untuk pengobatannya. 

Regina pun saat ini sedang dalam proses pengurusan BPJS dan turut akan diberangkatkan ke Bali untuk menjalani pemeriksaan serta tindakan medis lebih lanjut.

Kasus ketiga datang dari Desa Sita, Kecamatan Rana Mese. Fahri Jumadin, seorang warga yang mengalami kelumpuhan dan kini tidak mampu berjalan. 

Berbeda dengan dua pasien lainnya, 
Fahri tidak akan diberangkatkan ke luar daerah. Sebagai solusi sementara, bantuan berupa tongkat akan diberikan untuk membantunya bergerak lebih leluasa.

Semua bantuan ini berkat keterlibatan salah satu yayasan sosial dari Maumere, yang selama ini dikenal aktif membantu masyarakat kecil di wilayah Flores. 

Kepastian bantuan tersebut disampaikan oleh Bripka Heribertus Tena, seorang anggota kepolisian yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Manggarai Timur.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan salah satu yayasan dari Maumere. Mereka menyatakan siap membantu ketiga pasien ini. Maria dan Regina akan diberangkatkan ke Bali untuk penanganan medis lebih lanjut, sementara Fahri akan dibantu dengan tongkat untuk sementara waktu,” ujar Bripka Heribertus, Minggu (18/05/2025).

Ia menambahkan bahwa proses pengurusan BPJS sedang diupayakan secara cepat agar tidak menghambat penanganan medis yang dibutuhkan para pasien.

“Khusus untuk anak kecil seperti Maria, kita ingin secepat mungkin memberikan penanganan medis. Tumor di mata itu tidak bisa dibiarkan terlalu lama, karena bisa mengancam penglihatannya bahkan nyawanya," ucapnya.

"Begitu juga Ibu Regina yang sudah terlalu lama hidup dengan kondisi gondok. Sedangkan untuk Fahri, kita akan koordinasi lebih lanjut untuk melihat apakah ada kemungkinan pengobatan atau terapi medis di kemudian hari,” sambung Bripka Heribertus.

Dalam keterangannya, Bripka Heribertus juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial dalam menangani persoalan kesehatan di daerah-daerah terpencil seperti Manggarai Timur. 

Menurutnya, keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan harus diimbangi dengan semangat gotong royong dan solidaritas.

“Saya harap apa yang kita lakukan ini bisa menjadi contoh bahwa kepedulian sosial masih sangat dibutuhkan. Banyak warga kita yang sakit tapi tak tahu harus ke mana. Dengan dukungan dari yayasan, tokoh masyarakat, dan aparat seperti kami, saya yakin kita bisa bantu lebih banyak orang lagi ke depannya,” ucapnya.

Bripka Heribertus pun mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk terus membuka mata dan hati terhadap penderitaan orang-orang di sekitar.

“Kita semua punya peran. Tidak perlu menunggu jadi pejabat atau orang kaya untuk membantu. Kadang cukup dengan perhatian, informasi, dan kemauan untuk bergerak, kita sudah bisa menyelamatkan hidup seseorang,” pungkasnya.

Kini, harapan baru mulai tumbuh di tengah keterbatasan. Maria, Regina, dan Fahri bukan sekadar angka statistik penderita sakit. Mereka adalah bukti nyata bahwa uluran tangan dan kepedulian sesama bisa membawa perubahan besar dalam hidup seseorang.

Laporan : Eventius Suparno
Editor : Haeril
Tutup Iklan
Hubungi Kami untuk Beriklan