Digitalisasi Administrasi Desa, Mahasiswa KKN Unhas Terapkan LIMAW di Desa Bangkalaloe
Februari 04, 2025
JENEPONTO, Foxnesia.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin menginisiasi program Layanan Informasi Melalui WhatsApp (LIMAW) di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.
Program ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang cepat, mudah, dan akurat kepada masyarakat desa mengenai alur administrasi persuratan secara otomatis di kantor Desa Bangkalaloe.
A. Puspa Angraeni, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai penanggung jawab program kerja ini, menjelaskan bahwa LIMAW dirancang sebagai solusi digital bagi masyarakat Desa Bangkalaloe dalam mengakses informasi tanpa harus datang langsung ke kantor desa.
Layanan ini memungkinkan warga untuk mendapatkan informasi melalui pesan WhatsApp yang dikelola oleh tim KKN bersama perangkat desa.
"Layanan ini mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi yang mereka butuhkan tanpa harus repot datang ke kantor desa. Kami berharap LIMAW dapat menjadi solusi praktis dan berkelanjutan bagi Desa Bangkalaloe," ujar A. Puspa Angraeni, Senin (03/02/25).
Masyarakat dapat mengakses LIMAW dengan cara mengirimkan pesan ke nomor WhatsApp resmi desa dan akan direspon secara otomatis terkait langkah-langkah untuk melengkapi persyaratan dokumen dalam pembuatan surat sesuai dengan kategori informasi yang dibutuhkan.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu warga, Neni, mengungkapkan manfaat layanan ini.
“Sekarang lebih mudah mendapatkan informasi, cukup kirim pesan ke WhatsApp desa. Tidak perlu lagi datang ke kantor desa hanya untuk bertanya,” katanya.
Dengan hadirnya LIMAW, mahasiswa KKN berharap layanan ini tidak hanya dapat menjadi langkah maju dalam digitalisasi administrasi, tetapi juga dapat menjadi inovasi berkelanjutan yang terus digunakan oleh perangkat desa untuk meningkatkan komunikasi dan pelayanan publik di Desa Bangkalaloe.
“Kami berharap setelah masa KKN berakhir, layanan ini tetap berlanjut dan dikelola oleh perangkat desa agar manfaatnya bisa terus dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya.
Haeril