FOXLINE NEWS
Mode Gelap
Artikel teks besar

Mahasiswa KKN Unhas Sulap Limbah Kulit Jeruk Menjadi Lilin Aromatik


MAROS, Sulselpos.id - Dalam rangka mendukung pengelolaan limbah rumah tangga dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang, Mahasiwa KKN 113 Unhas mengadakan sosialisasi pembuatan lilin aromatik dari limbah kulit jeruk. 

Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa Bonto Bunga, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Dengan dihadiri oleh Kepala Desa, Staf Kantor Desa, Bumdes, Bhabinkamtibmas, Kepala Dusun, Ketua RT/RW, Ketua Imam Desa, Ibu PKK, masyarakat setempat, khususnya ibu rumah tangga, dan pelaku usaha kecil. 

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah organik, seperti kulit jeruk yang selama ini kerap terbuang percuma, menjadi produk bernilai ekonomi. 

Lilin aromatik berbahan dasar kulit jeruk dinilai tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki potensi pasar sebagai produk inovatif dengan daya tarik estetika dan aroma menyegarkan. 

Lilin aromatik berbahan dasar limbah kulit jeruk merupakan inovasi yang memanfaatkan minyak esensial alami dari kulit jeruk, yang mengandung senyawa limonene. 

Limonene dikenal memiliki aroma segar yang berfungsi sebagai antidepresan alami, membantu meredakan stres, meningkatkan suasana hati, dan menciptakan rasa rileks. 

Selain memberikan manfaat kesehatan, lilin ini juga mendukung pelestarian lingkungan karena menggunakan limbah organik yang biasanya terbuang, sehingga berkontribusi dalam mengurangi pencemaran. 

Dengan menghadirkan aroma alami dan fungsi praktis, lilin ini menjadi alternatif berkelanjutan untuk mengelola limbah rumah tangga secara kreatif.

Dalam sesi sosialisasi, peserta atau hadirin diajarkan langkah-langkah pembuatan lilin mulai dari proses pengolahan kulit jeruk menjadi ekstrak aroma alami, pembuatan campuran lilin dengan bahan-bahan seperti parafin atau lilin, hingga teknik pengemasan yang menarik. 

Para narasumber juga membagikan tips untuk mengembangkan usaha berbasis produk lilin aromatik, termasuk cara memasarkan produk di pasar lokal maupun online.

“Lilin aromatik ini dapat membantu pengusaha UMKM karena proses pembuatannya mudah dan harga modal yang terjangkau. Selain itu beberapa masyarakat juga tertarik mencobanya untuk dirumah karena proses pembuatan yang begitu efisien  dan dapat mengganti inovasi aroma yang lain seperti sereh dan bunga lavender selain dari limbah kulit jeruk," kata salah satu mahasiswa KKN 113 Unhas, Sabtu (25/01/25).

Dengan adanya sosialisasi seperti ini, diharapkan limbah kulit jeruk yang selama ini hanya dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki nilai guna dapat diolah menjadi produk inovatif yang memiliki berbagai manfaat, baik dari segi kesehatan, lingkungan maupun ekonomi. 

Pemanfaatan limbah kulit jeruk untuk dijadikan lilin aromatik tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan produk ramah lingkungan yang bernilai jual tinggi. 

Proses ini mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dan sadar akan pentingnya daur ulang, sehingga limbah rumah tangga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat sekaligus estetis.

Haeril
Tutup Iklan
Hubungi Kami untuk Beriklan