Ketua Umum IPMIL RAYA UNIBOS Kecam Aksi Premanisme “Kampus Bukan Tempat Kekerasan"
Juli 25, 2025
MAKASSAR, Foxnesia.com — Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya Universitas Bosowa (UNIBOS), Ghiant Braldy, menyatakan sikap tegas mengecam keras segala bentuk tindakan premanisme dan penyerangan terhadap kampus atau lembaga pendidikan yang baru-baru ini terjadi di beberapa wilayah.
Dalam pernyataannya, Ghiant menyebut bahwa kampus merupakan ruang aman dan suci yang seharusnya dijauhkan dari praktik kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apapun.
Ia menegaskan bahwa tindakan brutal yang dilakukan oleh sekelompok oknum terhadap institusi pendidikan adalah bentuk nyata pelecehan terhadap dunia akademik dan mencoreng nilai-nilai intelektual.
“Kami mengutuk keras segala bentuk penyerangan terhadap kampus. Lembaga pendidikan adalah tempat mencetak generasi bangsa, bukan tempat unjuk kekuatan premanisme. Aksi-aksi seperti ini mencederai nilai-nilai demokrasi, kebebasan berpikir, dan semangat intelektual yang seharusnya dijunjung tinggi,” tegas Ghiant, Jumat (26/6/25).
IPMIL Raya UNIBOS mendesak pihak kepolisian dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku kekerasan terhadap institusi pendidikan dan memastikan tidak ada pembiaran atas aksi-aksi brutal tersebut. Ia juga menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu menjaga marwah kampus dari intervensi kekuasaan ataupun tindakan anarkis.
A. Muhammad Humam Tsaqib selaku Sekretaris Jenderal menilai bahwa tindakan premanisme yang menyasar kampus bukan hanya bentuk pelanggaran hukum, tapi juga serangan terhadap hak asasi dan kebebasan akademik.
“Kampus harus tetap menjadi tempat yang terbuka untuk diskusi dan perbedaan pendapat, bukan ladang konflik dan intimidasi. Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk tetap kritis, namun menjaga etika dan nalar akademik. Jangan beri ruang pada kekerasan,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ghiant Braldy menekankan pentingnya solidaritas antar organisasi mahasiswa lintas daerah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan akademik yang aman, damai, dan bebas dari ancaman kekerasan fisik maupun psikis.
Diketahui sebelumnya sekolompok orang tak dikenal memasuki berbagai Kampus di Makassar mencari orang Palopo dan membentangkan spanduk ajakan perang kepada IPMIL.
Wiw