Bangun Paradigma Gerakan Mahasiswa di Era Digital, HMI Komisariat Saintek Cagora Gelar Kelas Advokasi
Juli 26, 2025
GOWA, Foxnesia.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sains dan Teknologi Cabang Gowa Raya menggelar Kelas Advokasi selama dua hari mulai tanggal 26–27 Juli 2025 di
Aula KNPI Kabupaten Gowa.
Kegiatan ini mengusung tema “New Era Social Movement: Membangun Paradigma Gerakan Mahasiswa di Era Revolusi Digital dalam Mewujudkan Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi".
Ditengah derasnya arus revolusi digital, gerakan mahasiswa dihadapkan pada tantangan baru yang tidak hanya menuntut keberanian di lapangan, tetapi juga kecerdasan dalam membaca realitas sosial dengan pendekatan yang modern dan terstruktur.
Tema "New Era Social Movement" merupakan respon strategis atas pergeseran bentuk dan medan perjuangan sosial yang kini telah masuk ke ranah digital, algoritma, dan perang narasi.
Paradigma lama gerakan yang hanya bertumpu pada aksi fisik dan simbolik tak lagi cukup untuk menjawab kompleksitas ketimpangan sosial dan ekonomi saat ini.
Gerakan mahasiswa era kini dituntut untuk mampu mengintegrasikan teknologi, data, dan jejaring digital sebagai alat perjuangan sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai ideologis dan keberpihakan kepada rakyat tertindas.
Membangun paradigma baru berarti membongkar dan menyusun ulang cara berpikir, merumuskan ulang strategi gerakan, serta memperluas arena perjuangan hingga mencakup ruang digital dan institusional.
Dalam konteks inilah, keadilan sosial dan keadilan ekonomi tidak hanya menjadi slogan, melainkan arah perjuangan yang harus didekati secara ilmiah, advokatif, dan berkelanjutan.
Muhammad Yasin selaku Ketua Umum HMI Komisariat Sains dan Teknologi Cabang Gowa Raya, menyampaikan bahwa Kelas Advokasi ini bukan hanya agenda seremonial, melainkan menjadi langkah awal untuk membangun tradisi intelektual dan perlawanan yang terstruktur.
"Dengan menguasai teknik advokasi, pengorganisiran digital, hingga investigasi media, gerakan mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menumbangkan ketidakadilan struktural dan membangun Indonesia yang lebih adil," ucapnya, Sabtu (26/07/25).
Sebanyak 20 peserta dari berbagai latar belakang turut ambil bagian dalam kelas ini. Mereka dibekali dengan enam materi penting seputar advokasi, gerakan sosial, dan strategi perlawanan yang relevan di
era digital saat ini.
Penanggung jawab kegiatan, Awal Anugrah selaku Kabid PTKP menjelaskan bahwa kelas ini merupakan respon atas situasi sosial-politik kontemporer yang membutuhkan gerakan mahasiswa progresif, berbasis data, strategi, dan etika
perjuangan.
“Gerakan mahasiswa hari ini perlu keluar dari pola lama dan bergerak adaptif di tengah revolusi digital. Disinilah pentingnya advokasi berbasis ilmu dan jejaring. Kita tidak hanya melahirkan kader yang mampu berbicara di jalanan, tetapi juga kader yang memahami hukum, strategi advokasi, serta mampu membangun narasi keadilan sosial dan ekonomi," jelasnya.
Enam materi yang disajikan dalam Kelas Advokasi ini meliputi : Pengantar dan Filsafat Advokasi, Manajemen Konflik dan Aksi, Litigasi dan Propaganda, Teknik Lobi dan Jaringan, Investigasi dan Media dan Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi sebagai Pilar Pembangunan.
Melalui kolaborasi antara kader HMI, akademisi, dan media, kegiatan ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi terbentuknya kader advokatif yang tidak hanya vokal di jalanan, tetapi juga mampu
bertarung secara argumentatif dan strategis di berbagai ruang perjuangan.
HMI Komisariat Sains dan Teknologi akan menindaklanjuti kelas ini dengan membuat konsolidasi merespons isu-isu krusial, termasuk sektor pendidikan, lingkungan, serta tata kelola sumber daya publik. Dan kemudian akan melakukan demonstrasi.
Haeril