Saluran Irigasi di Wanua Waru Maros Rusak Akibat Longsor, 196 Hektare Sawah Terancam Terbengkalai
Februari 12, 2025
MAROS, Foxnesia.com - Ratusan hektare sawah di Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa terancam terbengkalai akibat kerusakan saluran irigasi yang disebabkan oleh longsor, Rabu (12/2/25).
Menurut Kepala Desa Wanua Waru, Abdul Hannan, longsor yang paling parah terjadi pada tahun 2021, yang menghancurkan sebagian besar saluran irigasi utama. Hingga kini, aliran air masih terganggu, menyebabkan sawah warga tidak mendapatkan pasokan air yang cukup.
"Kejadian longsor ini bukan baru terjadi kemarin, tapi sudah sejak lama. Namun, longsor yang paling parah itu terjadi pada tahun 2021, yang mengakibatkan saluran irigasi benar-benar hancur," ujar Abdul Hannan saat diwawancarai.
Kerusakan ini berdampak langsung pada petani di desa tersebut. Dari data yang dihimpun, sekitar 196 hektare sawah terdampak akibat tidak adanya aliran air yang cukup. Banyak petani terpaksa membiarkan sawah mereka terbengkalai karena kesulitan mengakses air untuk mengairi lahan pertanian mereka.
Pemerintah Desa Wanua Waru sebenarnya telah berupaya melakukan perbaikan dengan menambal bagian saluran yang retak. Namun, Abdul Hannan menjelaskan bahwa upaya tersebut tidak cukup untuk mengatasi masalah ini, terutama setelah longsor besar pada 2021 yang membuat kondisi saluran semakin parah.
"Sekadar menambal retakan saluran irigasi tidak akan menyelesaikan masalah karena lantai dasar saluran irigasi belum dilapisi dengan semen. Akibatnya, air yang dialirkan ke sawah malah terserap ke dalam tanah sebelum mencapai ke lahan pertanian warga," jelasnya.
Hal ini membuat petani semakin kesulitan. Beberapa petani berusaha mencari alternatif dengan menggunakan pompa air dari sumber lain, tetapi hal tersebut membutuhkan biaya tambahan yang tidak semua petani mampu tanggung.
Kepala Desa Wanua Waru menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran dana desa menjadi hambatan utama dalam perbaikan total saluran irigasi. Untuk itu, pihaknya berharap ada dukungan dari pemerintah daerah agar masalah ini bisa segera diatasi.
"Kami berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan berupa pipalisasi sepanjang kurang lebih 4 km. Dengan adanya pipa ini, air bisa mengalir langsung ke sawah tanpa terserap ke dalam tanah, sehingga para petani bisa kembali menggarap lahannya," harap Abdul Hannan.
Masyarakat Desa Wanua Waru kini menunggu respons dari pemerintah daerah atas permintaan bantuan ini. Mereka berharap agar solusi jangka panjang segera direalisasikan agar kegiatan pertanian dapat kembali normal dan para petani tidak terus-menerus mengalami kesulitan akibat saluran irigasi yang rusak.
Aulia Sukrunnisa